-
Judul Buku : Tahta Untuk
Rakyat "Celah-celah Kehidupan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
-
Penyunting :
Atmakusumah
-
Penghimpun : Mohamed Roem,
Mochtar Lubis, Kustiniyati
Mochtar & S. Maimoen.
-
Tanggal Terbit : November 1982
-
Penerbit : PT.
Gramedia Jakarta
-
Tebal halaman : 388 halaman + XVII
-
Harga Buku : Rp 7.000 (1982)
“A Great Javanese, A Great Indonesian, A Great Human
Being” berikut ini merupakan
sebuah judul artikel yang ditulis oleh Arnold C. Brackman tentang betapa
kagumnya ia terhadap sosok Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Buku ini mengisahkan
hidup seorang Sri Sultan Hamengkubuwono IX semenjak ia dilahirkan, masa kecil,
masa remaja, jenjang pendidikan, naik tahta dan sampai umurnya yang ke-70. Buku
cetakan ketiga diterbitkan sebagai hadiah atau peringatan ulang tahun Sultan
yang ke-70.
Banyak orang tentu kagum
dengan sesosok Sri Sultan IX, karena ia merupakan raja yang dekat dengan dan
dicintai oleh rakyatnya. Sikap nasionalisme Sultan yang sangat besar sampai ia
berani mengambil tindakan untuk memindahkan Ibukota Indonesia ke Yogyakarta,
semenjak Ibukota dipindahkan banyak para pejabat juga termasuk tokoh-tokoh
nasional menderita diakibatkan mereka tidak mendapatkan gaji, banyak yang
pindah bekerja kepada Belanda untuk mendapatkan gaji demi keluarganya. Sri Sultan tak tinggal diam, dia mengambil
uangnya dan membuka peti harta keraton untuk dibagikan kepada siapa yang
membutuhkan. Sikapnya yang tentu banyak memikat hati rakyatnya. Sosok yang
memiliki nasionalisme yang tinggi dan tidak pernah absen dari tugas negara.
Sosoknya juga menjadi inspirasi bagi orang banyak. Buku ini tentu mengajarkan
dan meningkatkan rasa nasionalisme kita. “Walaupun saya telah mengenyam pendidikan
barat yang sebenarnya, tetapi pertama-tama saya adalah dan akan tetap menjadi
orang Jawa”. (Sri Sultan IX)
Pemakaian Bahasa
Mayoritas terdapat banyak
Kosakata bahasa Belanda namun penerbit dapat mengantisipasi kebingungan pembaca
dengan cara menulis arti kata tersebut salam kurung. Pemakaian bahasa baku yang
baik. Penyebutan nama masih menggunakan akrab zaman kemerdekaan seperti Mr,
juga terdapat penggunaan bahasa Jawa.
Kelebihan, Kekurangan Dan Pesan Moral
Dari bentuk fisik, buku
ini memiliki cover seperti kulit agar terkesan elegan dan juga tahan terhadap
air. Dari isi buku ini terdapat cerita dan kutipan yang dapat memberikan
inspirasi dan semangat Nasionalisme dan patriotisme dalam diri pembaca.
Berbicara seputar kekurangan dari Buku ini (Khusus cetakan pertama hingga
ketiga) terdapat kata pengantar dari Mochtar Lubis yang dianggap terlalu memuji
sosok Sri Sultan dan hingga membanding-bandingkan peran Sri sultan dan peran
Soeharto terhadap Republik. Sehingga kata pengantar tersebut bersifat
kontroversial dan juga penggunaan bahasa jawa yang tidak dijelaskan maknanya
sehingga membuat pembaca bingung.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar